Part 1 : Masih Ngebosenin
Suatu malam yang mencekam terjadi pada sore itu, seorang gadis cilik berusaha meloloskan diri dari para koruptor. Para koruptor itu sangat ingin mencabuli gadis tersebut, oleh karena itu gadis cilik itu lari tunggang-langgang. Namun apa daya akhirnya gadis tresebut tertangkap juga, dan terjadilah pencabulan itu secara keroyokan. Setelah para koruptor itu puas di buanglah jasad gadis cilik itu ke TPA cileduk.
11 Tahun Kemudian
Lahirlah seorang anak laki-laki, anak tersebut bernama Zaka. Anak atersebut tergolong anak yang imut dan ganteng, hanya sedikit bego. Setelah ia dewasa, bapa nya meninggal secara misterius. Karena itulah ia mencoba mencari tahu nya, bersama teman senasibnya yang bernama Zaki. Mengapa nasib meraka sama.?
Pada siang hari yang terik Zaka dan Zaki sedang membicarakan kematian bapa-bapa nya.
“Jack jadi teu neangan kunaon bapa arurang maot.?”
“Jadi atuh, tapi nyari tau kemana yah.?”
Berpikir lah si Zaki itu.“ kumaha mun arurang neangan di TPA cileduk we.?”
“Haaaah !!!!!!!”tercenganglah zaka atas usulan Zaki tersebut.
“Ngapain nyari di TPA, nyari sampah sia teh ?”dengan muka yang terheran-heran.
“Ehh sanes kitu, pan kabarnya bapa urang teh paeh na di TPA itu, jadi arurang teangan ka ditu !” Usul Zaki
“Ia juga ya, tapi yang saya aneh bapa kita kan pejabat Negara, tapi mati nya di TPA ?”
“Nya matakna ayeuna urang ka ditu !” kata si Zaki
“come on lah.” Kata si Zaka
Dengan rasa yang penasaran, pergilah meraka ke TPA tersebut. Sepanjang perjalanan meraka hanya merenungi nasib bapa mereka yang sudah tiada itu.
Sampailah mereka di TPA tersebut, di sana mereka mencari tau informasi tentang kematian bapa mereka. Bertanyalah Zaka pada seorang pemulung di sana.
“Maaf om, om tau ga Pak Dono yang mati kemaren di sini.” tanya Zaka dengan penuh harapan.
“Ouch Pack Docno Ituch yach” dengan suara yang centil.
“Nu mana kitu ?” Tanya si Zaki
“Gak tau yeuy mah yang mana, yeuy hanya pemulung di sini tack tauch apac-apac.”
“Euh anjing bilang dari tadi, bikin panas aja.!”
“Apa ente bilang, yeuy gini-gini juara umum tinju sekabupaten tauch. !” dengan suara yang menggelegar
“oh ampun om, kita gak tau kalo om juara bancip se kabupaen .” Zaka menjawab dengan badan yang menggigil.
“makasih ya om kita pulang dulu !”Pulanglah mereka dengan tangan hampa, hati panas, saku rata, muka dekil, dan sejenisnya ,tapi tetep Zaka mah masih imut dan ganteng.
“Hey kalian, saya tau tentang kematian pak Dono dan pak Togo !!!” teriak salah satu pemulung di sana.
“Bapa nyaan nyaho ?”
“Bapa tau ?” Tanya Zaka dan Zaki sambil membalikan badan mereka.
“Tentu bapa tau, jadi ceritanya ????????
BERSAMBUNG deh
Suatu malam yang mencekam terjadi pada sore itu, seorang gadis cilik berusaha meloloskan diri dari para koruptor. Para koruptor itu sangat ingin mencabuli gadis tersebut, oleh karena itu gadis cilik itu lari tunggang-langgang. Namun apa daya akhirnya gadis tresebut tertangkap juga, dan terjadilah pencabulan itu secara keroyokan. Setelah para koruptor itu puas di buanglah jasad gadis cilik itu ke TPA cileduk.
11 Tahun Kemudian
Lahirlah seorang anak laki-laki, anak tersebut bernama Zaka. Anak atersebut tergolong anak yang imut dan ganteng, hanya sedikit bego. Setelah ia dewasa, bapa nya meninggal secara misterius. Karena itulah ia mencoba mencari tahu nya, bersama teman senasibnya yang bernama Zaki. Mengapa nasib meraka sama.?
Pada siang hari yang terik Zaka dan Zaki sedang membicarakan kematian bapa-bapa nya.
“Jack jadi teu neangan kunaon bapa arurang maot.?”
“Jadi atuh, tapi nyari tau kemana yah.?”
Berpikir lah si Zaki itu.“ kumaha mun arurang neangan di TPA cileduk we.?”
“Haaaah !!!!!!!”tercenganglah zaka atas usulan Zaki tersebut.
“Ngapain nyari di TPA, nyari sampah sia teh ?”dengan muka yang terheran-heran.
“Ehh sanes kitu, pan kabarnya bapa urang teh paeh na di TPA itu, jadi arurang teangan ka ditu !” Usul Zaki
“Ia juga ya, tapi yang saya aneh bapa kita kan pejabat Negara, tapi mati nya di TPA ?”
“Nya matakna ayeuna urang ka ditu !” kata si Zaki
“come on lah.” Kata si Zaka
Dengan rasa yang penasaran, pergilah meraka ke TPA tersebut. Sepanjang perjalanan meraka hanya merenungi nasib bapa mereka yang sudah tiada itu.
Sampailah mereka di TPA tersebut, di sana mereka mencari tau informasi tentang kematian bapa mereka. Bertanyalah Zaka pada seorang pemulung di sana.
“Maaf om, om tau ga Pak Dono yang mati kemaren di sini.” tanya Zaka dengan penuh harapan.
“Ouch Pack Docno Ituch yach” dengan suara yang centil.
“Nu mana kitu ?” Tanya si Zaki
“Gak tau yeuy mah yang mana, yeuy hanya pemulung di sini tack tauch apac-apac.”
“Euh anjing bilang dari tadi, bikin panas aja.!”
“Apa ente bilang, yeuy gini-gini juara umum tinju sekabupaten tauch. !” dengan suara yang menggelegar
“oh ampun om, kita gak tau kalo om juara bancip se kabupaen .” Zaka menjawab dengan badan yang menggigil.
“makasih ya om kita pulang dulu !”Pulanglah mereka dengan tangan hampa, hati panas, saku rata, muka dekil, dan sejenisnya ,tapi tetep Zaka mah masih imut dan ganteng.
“Hey kalian, saya tau tentang kematian pak Dono dan pak Togo !!!” teriak salah satu pemulung di sana.
“Bapa nyaan nyaho ?”
“Bapa tau ?” Tanya Zaka dan Zaki sambil membalikan badan mereka.
“Tentu bapa tau, jadi ceritanya ????????
BERSAMBUNG deh